Selasa, 09 April 2013

Bentang alam akibat proses sedimentasi (Pengendapan)


1) Delta
Delta terbentuk di muara sungai, yaitu tempat pertemuan sungai dengan laut. Pada saat aliran sungai mendekati laut, arusnya melemah karena adanya pengaruh gelombang laut, sehingga material yang dibawa aliran sungai mengendap di lokasi ini dan membentuk delta. Nah, bagaimana delta terbentuk dapat kamu cermati pada gambar berikut.
Gambar 6.68 Proses pembentukan delta.
Delta yang berkembang luas dapat menyatu dengan daratan sehingga akan menambah luas daratan. Dilihat dari bentuk fisiknya, ada beberapa bentuk delta, yaitu delta kaki burung, delta busur segitiga (kipas), dan delta kapak. Cobalah temukan informasi tentang ketiga delta tersebut dan perbedaannya.
Gambar 6.69 Kipas aluvial
2) Kipas Aluvial
Kenampakan ini terbentuk di kaki gunung. Pada tempat ini terjadi perubahan kemiringan dari pegunungan ke dataran, sehingga energi pengangkut (air) melemah dan akhirnya material hasil erosi terendapkan. Materi yang terendapkan merupakan aluvium halus. Umumnya terbentuk di antara lembah curam dan sempit.
3) Tanggul Alam
Tanggul alam terbentuk pada waktu terjadi banjir, akibatnya material-material dari air sungai meluap di kanan kiri sungai. Ketika banjir mereda, material tersebut terendapkan di kanan kiri sungai dan lama-kelamaan semakin tinggi menyerupai tanggul.
Banjir mereda meninggalkan endapan di kanan kiri sungai.
Endapan semakin tinggi membentuk tanggul alam.
4) Dataran Banjir
Dataran banjir merupakan dataran rendah di kanan kiri sungai yang terbentuk dari material hasil pengendapan banjir aliran sungai. Pada saat banjir datang, air meluap ke kanan kiri alur sungai. Luapan air ini membawa material sedimen yang kemudian diendapkan di kanan kiri sungai. Proses ini berlangsung lama, hingga terbentuk dataran banjir. Agar kamu mengetahui proses pembentukannya dengan jelas, perhatikan gambar berikut.
Sumber: Understanding Geography 3, halaman 233 Gambar 6.71 Proses terbentuknya dataran banjir.
5) Meander
Meander adalah salah satu bentuk sungai yang khas. Sungai dengan kelokan yang terbentuk dari adanya pengendapan. Meskipun sungai ini banyak terdapat di bagian tengah suatu DAS, bahkan mendekati hilir, tetapi proses pembentukannya dimulai di bagian hulu. Volume air di bagian hulu yang kecil mengakibatkan tenaga yang terbentuk pun kecil. Oleh karenanya sungai akan mencari rute yang paling mudah, yaitu materi batuan yang tidak resistan. Di bagian tengah, aliran air mulai melambat karena relief yang datar. Di sinilah pembentukan meander mulai nyata. Proses meander terjadi di tepi sungai baik bagian dalam maupun luar lekukan sungai. Pada bagian sungai yang alirannya cepat akan terjadi pengikisan, di bagian lain dari tepi sungai yang alirannya lamban akan terjadi pengendapan. Meander terbentuk dari proses ini yang berlangsung secara terus-menerus.
Gambar 6.72 Meander
Sumber: Understanding Geography 3, halaman 236
Gambar 6.73 Proses terbentuknya meander.
6) Danau Tapal Kuda (Oxbow Lake)
Oxbow lake terbentuk akibat proses sedimentasi yang terjadi pada lekukan sisa sungai meander. Material sedimen yang terangkut oleh aliran sungai diendapkan pada bagian luar cekungan sungai. Proses ini jika berlangsung terus-menerus dalam waktu yang lama, mengakibatkan material sedimen akan memotong alur sungai sehingga alur sungai berubah menjadi lurus. Sementara itu, cekungan alur sungai yang terpotong membentuk genangan air menjadi danau. Gambar berikut akan membuatmu lebih memahami bagaimana terbentuknya danau tapal kuda.
Gambar 6.74 Danau tapal kuda
Gambar 6.75 Pembentukan danau tapal kuda.
7) Tombolo dan Spit
Tombolo dan spit merupakan kenampakan alam hasil proses sedimentasi di pantai. Tombolo adalah endapan material sedimen yang menghubungkan daratan dengan pulau kecil, sedangkan spit merupakan endapan material sedimen laut di bagian ujung tanjung. Di Indonesia kenampakan tombolo dan tanjung dapat dijumpai di Pulau Bali. Wilayah sempit Jimbaran merupakan tombolo yang menghubungkan Pulau Bali dengan pulau kecil di bagian selatan.
8) Gumuk Pasir
Gumuk pasir merupakan bentang alam hasil pengendapan oleh angin. Bentang alam ini dapat terbentuk di pantai maupun di gurun. Terbentuk karena adanya akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin yang kuat sehingga pasir terangkut dan kemudian terendapkan membentuk gumuk pasir. Bentang alam semacam ini dapat kamu temukan ketika kamu mengunjungi Pantai Parangtritis di Yogyakarta.
Denudasi
Antara denudasi dengan erosi dan pelapukan saling terkait, karena tenaga yang bekerja dalam proses denudasi (perombakan) adalah erosi dan pelapukan. Bentang alam hasil proses apa pun bisa saja mengalami perombakan. Proses denudasi ini akan menghasilkan beberapa fenomena antara lain seperti berikut.
1) Lereng Puing
Tebing atau lereng gunung terdenudasi sehingga menghasilkan lereng puing di kaki gunung.
2) Longsoran Bukit
Selain lereng puing, denudasi juga menghasilkan materi longsoran yang bisa saja menimbulkan rockfall dan landslide.


*Budisma.web.id

0 comment: