That's all about Fishary and Marine

Indonesia has the most ocean regions, marine undeniable richness in Indonesia is enormous. Indonesia's sea area of about 5.8 million km2, consisting of 0.3 million km2 of territorial waters, 2.8 million km2 of inland waters and islands, 2.7 million km2 Exclusive Economic Zone (EEZ), and consists of more than 17,500 islands, save a tremendous wealth..

That's all about Fishary and Marine

Indonesia has the most ocean regions, marine undeniable richness in Indonesia is enormous. Indonesia's sea area of about 5.8 million km2, consisting of 0.3 million km2 of territorial waters, 2.8 million km2 of inland waters and islands, 2.7 million km2 Exclusive Economic Zone (EEZ), and consists of more than 17,500 islands, save a tremendous wealth

That's all about Fishary and Marine

Indonesia has the most ocean regions, marine undeniable richness in Indonesia is enormous. Indonesia's sea area of about 5.8 million km2, consisting of 0.3 million km2 of territorial waters, 2.8 million km2 of inland waters and islands, 2.7 million km2 Exclusive Economic Zone (EEZ), and consists of more than 17,500 islands, save a tremendous wealth.

That's all about Fishary and Marine

Indonesia has the most ocean regions, marine undeniable richness in Indonesia is enormous. Indonesia's sea area of about 5.8 million km2, consisting of 0.3 million km2 of territorial waters, 2.8 million km2 of inland waters and islands, 2.7 million km2 Exclusive Economic Zone (EEZ), and consists of more than 17,500 islands, save a tremendous wealth

That's all about Fishary and Marine

Indonesia has the most ocean regions, marine undeniable richness in Indonesia is enormous. Indonesia's sea area of about 5.8 million km2, consisting of 0.3 million km2 of territorial waters, 2.8 million km2 of inland waters and islands, 2.7 million km2 Exclusive Economic Zone (EEZ), and consists of more than 17,500 islands, save a tremendous wealth.

Kamis, 28 Februari 2013

Solusi Jitu Menerbitkan Buku


Punya buku sendiri adalah “impian” bagi ribuan penulis pemula. Namun ada tahapan yang harus mereka lalui sebelum bukunya nangkring di rak toko buku ternama, apalagi sampai berlabel “best seller“.
Memang benar adanya tidak ada cara instan jadi penulis. Semuanya harus melalui tahapan dan fase yang itu harus melalui perjuangan yang “berdarah-darah”.
Opsi untuk nerbitkan buku bisa melalui dua jalur, melalui penerbit mayor atau indie (self publishing). Masing-masing jalur nerbitkan buku ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Berikut secara umum nilai plus dan minus masing-masingnya:
Nilai Plus Penerbit Mayor:
  1. Jika diterbitkan oleh penerbit sekelas Gramedia, Mizan, Elex Media Koputindo, Agromedia, GIP, Pro-U, dll adalah sebuah prestise besar bagi seorang penulis pemula. Karena mereka telah mampu membuktikan kualitas tulisan yang setara dengan penulis beken lainnya.
  2. Penghasilan royalti yang pasti jadwal pembayarannya, biasanya enam bulan sekali walau besar kecilnya tergantung dari hasil penjualan selama satu semester itu.
  3. Bisa dapat uang cash, jika penulis lebih memilih jual putus di muka dengan harga sekian juta.
  4. Penerbit membantu promo buku dan mengadakan berbagai even untuk mengatrol penjualan, sehingga penulis tidak perlu mumet memikirkan masalah pemasaran.
Minusnya Penerbit Mayor:
  1. Seleksi yang ketat dan membutuhkan waktu yang lama biasanya antara 3-6 bulan.
  2. Jika pun sudah acc terbit buku harus masuk waiting list sesuai dengan prioritas penerbit. Jika nasib mujur bukunya bisa segera diproses, tapi jika kurang beruntung nunggu di bangku “waiting list” bisa satu tahun lebih.
  3. Royalti yang diterima relatif lebih kecil dan jumlahnya belum pasti, kadang besar kadang sedikit, semuanya tergantung pada banyaknya yang laku.
  4. Pembayaran royalti yang enam bulan sekali terbilang lama, dan penulis harus lebih banyak bersabar.
Plus Penerbit Indie (self publishing):
  1. Penulis bisa nerbitkan bukunya sesuai dengan keinginan, tidak perlu menunggu lama. Disarankan tetap menjaga kualitas tulisannya.
  2. Secara idealisme lebih memuaskan hati, karena tidak terdogma oleh selera pasar seperti yang harus dilakukan oleh penerbit mayor.
  3. Keuntungan nerbitkan buku sendiri lebih besar. Selisih harga jual dan biaya cetak lumayan besar (jika cetak dalam jumlah banyak maka biayanya lebih kecil, perbandingannya harga jual bisa 4-5 kalibiaya cetak) sehingga keuntungan yang didapat lebih banyak.
  4. Penghasilan didapatkan sebanyak buku yang mampu terjual dan itu langsung masuk kantong.
  5. Bagi penulis yang berjiwa bisnis, ini adalah cara paling jitu untuk menangguk keuntungan yang lebih besar, sembari mengibarkan nama sebagai penulis keren.
  6. Penulis bisa mendisain sendiri tampilan cover dan layout isi buku sesuai dengan keinginan.
Minus Penerbit Indie:
  1. Harus keluar modal di awal untuk dana cetak dan nerbitkan buku.
  2. Risiko kalau buku tidak terjual sesuai dengan target alamat akan “memakan modal” biaya cetak bukunya.
  3. Harus berkeringat untuk memasarkan buku sendiri.
Nah, setelah membaca kelebihan dan keuntungan dari cara nerbitkan buku di atas, Anda bisa memilih jalur mana yang akan diambil. Selamat mencoba.

LOMBA MENULIS CERPEN REMAJA 2013


Paling Lambat: 17 November 2013, Pukul 24.00 WIB
Lomba ini diselenggarakan oleh Writing Revolution, yang berkantor pusat di Kota Yogyakarta. Lomba ini berskala nasional dan boleh diikuti oleh siapa saja dengan syarat dan ketentuan tertulis di bawah ini.
 *20 Cerpen Nominator Dibukukan.
Tema Umum: Seputar Dunia Remaja
Topik Pilihan:
  • Remaja Anti Narkoba dan Seks Bebas
  • Remaja dalam Lokalitas dan Budaya
  • Nasionalisme Remaja
  • Remaja dan Lingkungan Hidup
  • Spiritual dan Moralitas Remaja
  • Kemandirian Remaja
 PESERTA:
Anggota SMCO, Umum : Pelajar, mahasiswa, guru, dosen, penulis pemula, penulis senior, dan siapa saja boleh ikutan, dengan ketentuan khusus (baca poin selanjutnya).

SYARAT PENULISAN:
  1. Jumlah 4-8 halaman, spasi ganda (2), jenis huruf Times New Roman font 12, ukuran kerta A4.
  2. Margin (garis): atas, bawah, samping kiri dan kanan (semua sisi 3 cm atau 1,18 inci), beri nomor  halaman.
  3. Kesesuaian dengan tema lomba dan PILIH SALAH SATU TOPIK (judul boleh berbeda dengan topik lomba) tidak mengandung asusila, ponografi dan kekerasan berlebihan, serta tidak menyinggung SARA.
  4. Biodata penulis ditulis di bagian akhir naskah cerpen, halaman biodata tidak dihitung sebagai halaman naskah cerpen.
  5. Mencantumkan Nomor Anggota SMCO WRITING REVOLUTION (bagi anggota SMCO) di bagian biodata atau bukti transfer registrasi bagi peserta umum. Jika tidak ada salah satunya, cerpennya dinyatakan GUGUR.
  6. Kirim naskah cerpen ke alamat email: lombacerpen2013@gmail.com (dengan menulis di judul/subjek email: LMCR 2013 – Judul Cerpen)
  7. Setiap peserta hanya boleh mengirim 1 cerpen terbaiknya.
  8. Cerpen tidak pernah diikutkan pada lomba cerpen atau tidak pernah diterbitkan di media cetak atau online, FB, Blog atau tidak pernah dipublikasikan dalam buku antologi.
  9. Syarat penulisan dan kelengkapan naskah menjadi faktor penentu lolos tidaknya naskah cerpen seleksi pertama untuk dinilai oleh Dewan Juri.
 KETENTUAN PESERTA:
  • Gratis untuk Anggota SMCO.
  • Peserta Umum (bukan anggota SMCO) membayar uang registrasi Rp 35.000,- (sebagai uang ganti buku antologi pemenang dan ongkos kirim) dan berhak mendapatkan 1 eksemplar buku Antologi Pemenang LMC 2013. Cara pembayaran registrasi lomba bisa dilihat di bagian bawah informasi lomba ini.
 KRITERIA PENILAIAN
  • Orisinalitas.
  • Kreativitas pengolahan ide.
  • Kedalaman pesan.
  • Keindahan bahasa, kaidah penulisan dan kelengkapan naskah.

PENGUMUMAN PEMENANG:
Pengumuman 20 Nominator 15 Desember 2013, Pengumuman Pemenang 31 Desember 2013.

HADIAH:
  • Juara I: Rp 2.000.000,- (ditambah Buku Antologi Cerpen Pemenang dan sertifikat penghargaan).
  • Juara II: Rp 1.000.000,- (ditambah Buku Antologi Cerpen Pemenang dan sertifikat penghargaan).
  • Juara III: Rp 750.000,- (ditambah Buku Antologi Cerpen Pemenang dan sertifikat penghargaan).
  • Tiga Pemenang Favorit @ Rp 200.000,- (ditambah Buku Antologi Cerpen Pemenang dan sertifikat penghargaan).

 KETENTUAN MENGIKAT
  1. Keputusan DEWAN JURI tidak bisa diganggu gugat.
  2. Panitia tidak MELAYANI SURAT-MENYURAT.
  3. DEWAN JURI berhak membatalkan keputusannya, jika di kemudian hari diketahui karya pemenang lomba melanggar karya cipta orang lain (plagiat)atau mengikuti lomba sejenis atau telah dimuat di koran/majalah.
  4. HAK CIPTA tetap ada pada penulis, sedangkan PANITIA memiliki HAK untuk MEMPUBLIKASIKANNYA (membukukkannya).

NOMOR KONTAK:
*085763208009, 082325247708, 087739109758

CARA PEMBAYARAN REGISTRASI LOMBA:
1) Transfer uang pendaftaran lomba Rp 35.000,- ke salah satu rekening bank berikut ini:
  • BCA:  2200-451-972 *Joni Lis Efendi, Cabang Pekanbaru
  • BNI: 023-9924-067 *Joni Lis Efendi, KCP Panam
  • BRI: 2087-01001-202500 *Joni Lis Efendi, KCP Panam
  • BSM/Bank Syariah Mandiri:  095-7046-370 *Joni Lis Efendi, KCP Panam
2) Kirim file foto/scan bukti transfer (file terpisah) bersama file naskah cerpen ke email: lombacerpen2013@gmail.com
 3) Tulis alamat lengkap pada bagian biodata peserta (di halaman terakhir cerpennya). Alamat ini digunakan untuk pengiriman buku Antologi Pemenang Lomba. Apabila alamatnya tidak lengkap, maka itu di luar tanggung jawab kami jika kiriman bukunya tidak sampai.

Pelabuhan Ikan Internasional Dibangun di Sendang Biru


TEMPO.COMalang - Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo, mengatakan kementerian yang dipimpinnya bakal merealisasikan pembangunan pelabuhan ikan Internasional di pantai Sendangbiru, Kabupaten Malang, Jawa Timur.


Pelabuhan yang digagas sejak 2006 lalu itu berfungsi untuk pendaratan kapal ikan dari berbagai daerah di Indonesia. "Kita anggarkan pada 2014 mendatang," kata Cicip usai berbicara pada seminar nasional di Universitas Brawijaya, Sabtu, 8 Desember 2012.

Menurut Cicip, program kementeriannya dilakukan disesuaikan dengan prioritas pembangunan wilayah. Sehingga sejumlah proyek, termasuk pelabuhan ikan Internasional di Sendangbiru tidak bisa dikerjakan secara cepat. Cicip telah meminta Bupati Malang, Rendra Kresna, melengkapi Detail Engineering Design (DED) berkaitan dengan rencana pembangunan pelabuhan ikan tersebut.

Pesisir selatan Kabupaten Malang sepanjang 115 kilometer melintasi enam kecamatan. Meliputi Sumbermanjing Wetan, Gedangan, Ampelgading, Tirtoyudo, Bantur, dan Donomulyo. Potensi ikan wilayah perairan sejauh 200 mil dari bibir pantai sangat tinggi, yakni 80 ribu ton. Di antaranya cakalang, tongkol dan tuna. Selain itu juga rumput laut, ikan hias, dan terumbu karang.


Meski memiliki potensi besar, Kabupaten Malang belum dilengkapi pelabuhan perikanan yang memadai. Hingga saat ini hanya ada tiga tempat pelelangan ikan, yakni di Licin Ampelgading, Sendangbiru dan Tirtoyudo.


Ketua Kelompok Nelayan Sekoci Pantai Sendang Biru,  Sudarsono, menjelaskan ikan tuna hasil tangkapan nelayan diekspor ke Eropa dan Jepang. Rata-rata setiap hari hasil tangkapannya mencapai 100 ton. "Butuh pabrik es untuk mengawetkan ikan hasil tangkapan," ujarnya.

Di Pantai Sendang Biru jumlah nelayan mencapai 1.000 orang didukung armada angkut 300 kapal berbagai jenis, seperti sekoci, pleret, dan payang. Sebagian besar nelayan datang dari berbagai daerah di Indonesia seperti Banyuwangi, Pacitan dan Makassar.